Selasa, 19 Agustus 2014



Tentunya kita sering juga yah mendengar kata "wirausaha" dalam kehidupan kita sehari-hari. Jadi, apa itu kewirausahaan ?

Menurut beberapa para ahli, definisi kewirausahaan yaitu :
1. suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
2. suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988).
3. suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan perkembangan usaha.(Soeharto Prawiro, 1997).

Dalam berwirausaha, kita harus memegang beberapa hal :
1. Kita harus memiliki tujuan yang jelas
2. Kita harus memiliki peta untuk mencapai tujuan tersebut
3. Kita harus memiliki alternatif lain, jika salah satu jalan gagal
4. Kita harus mengetahui dimana posisi kita
5. Kita harus berani mengambil resiko apa yang akan diambil oleh kita

Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan. Bagaimana dengan Indonesia ? Apakah sudah mencapai setidaknya 2% dari penduduknya menjadi wirausahawan ataukah belum? Menurut sumber yang saya baca, Indonesia saat ini hanya mencapai 1.5 - 1.6% dari penduduknya yang menjadi wirausahawan. Sehingga hanya tinggal membutuhkan sekurang-kurangnya sekitar 0.4 - 0.5 % lagi untuk mencapai 2%.

Selanjutnya, tentunya kita harus tahu juga mengenai tujuan dari kewirausahaan tersebut. Beberapa tujuan dari kewirausahaan :
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan  kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan’orientasi Kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
5. Tak terikat jam kerja. Barangkali, sebagai eksekutif sebuah  perusahaan besar yang berkantor di pusat bisnis Jakarta, kita kerap jenuh dengan rutinitas kerja yang bersiklus nine to five. Apalagi, itu harus dilakukan dengan kemacetan Jakarta yang sangat menjengkelkan. Dengan usaha mandiri, kita bisa  mengatur sesuka hati jam kerja. kita juga bisa mengambil cuti kapan pun.
Sebagai pengusaha muda yang mandiri, tentu saja kita tak perlu takut dipecat. kita juga tak harus khawatir akan kehilangan jabatan,lalu melakukan politik di kantor, setiap kali menjelang RUPS

Sehingga, jika kita ingin berwirausaha, kita jangan takut untuk mengambil resikonya. Dengan catatan, kita sudah memiliki tujuan yang jelas dengan peta yang sangat terperinci.

terima kasih.

sumber :

http://budi.staf.upi.edu/
http://cs.upi.edu/

http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/
http://rabihiawaludin02.blogspot.com/2014/08/kewirausahaan.html

0 komentar:

Posting Komentar